Kisah Dihanyutkannya Nabi Musa AS Disungai NIL

Kisah Dihanyutkannya Nabi Musa AS Disungai NIL. Pada Masa itu Mesir diperintah oleh seorang raja yang rakus di mana orang-orang Mesir menyembahnya. Raja yang jahat ini melihat Bani Israil semakin banyak dan semakin berkembang serta mengambil posisi-posisi penting. Raja mendengar pembicaraan Bani Israil tentang berita yang samar di mana dalam berita itu dikatakan bahwa salah seorang anak Bani Israil akan menjatuhkan Fir'aun dari singgahsananya. Barangkali berita itu berasal dari suatu mimpi dari mimpi-mimpi hidup atau mimpi nyata yang mengelilingi hati kelompok minoriti yang tertindas, dan mungkin itu merupakan berita gembira yang tersebut dalam kitab-kitab mereka. Apa pun halnya, berita ini telah sampai di telinga Fir'aun.
 
Setelah Mendengar berita tersebut maka Fir'aun mengeluarkan perintah yang aneh, yaitu jangan sampai seorang pun dari Bani Israil yang melahirkan anak laki-laki jika melahirkan anak laki-laki maka akan dibunuh. Akan tetapi para pakar ekonomi pada saat itu berkata kepada Fir'aun: Orang-orang tua dari Bani Israil akan mati sesuai dengan ajal mereka, sedangkan anak-anak kecilnya disembelih maka ini akan berakhir pada hancurnya dan binasanya Bani Israil namun Fir'aun akan kehilangan kekayaan dan aset manusia yang dapat bekerja untuknya atau menjadi budak-budaknya dan wanita-wanita tidak dapat lagi dimilikinya. Maka yang terbaik adalah, hendaklah dilakukan suatu proses sebagai berikut: Anak laki-laki disembelih pada tahun yang pertama dan hendaklah mereka dibiarkan pada tahun berikutnya. Fir'aun sependapat dengan fikiran ini Karna itu dianggap lebih menguntungkan dari sisi ekonomi.

Ketika musa dilahirkan maka sang ibu merasakan ketakutan yang luar biasa. la mencemaskan bahwa jangan-jangan anaknya akan dibunuh. Maka si ibu menyusuinya secara sembunyi- sembunyi. Kemudian datanglah suatu malam yang penuh berkah di mana Allah s.w.t mewahyukan kepadanya:
"Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa: 'Susuilah dia dan apabila khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah ia ke dalam sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karna sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul.'" (QS. al-Qashash: 7)
Mendengar wahyu Allah s.w.t itu dan mendengar panggilan yang penuh kasih sayang dan suci ini, ibu Musa langsung mentaatinya. Ia diperintahkan untuk membuat peti kecil bagi Musa. Setelah menyusuinya, ia meletakkannya di peti itu. Kemudian ia pergi ke tepi sungai Nil dan membuangnya di atas air. Hati sang ibu adalah hati yang paling pengasih di dunia. Hatinya dipenuhi penderitaan saat ia melemparkan anaknya di sungai Nil, tetapi ia menyadari bahwa Allah s.w.t lebih Pengasih terhadap Musa dibandingkan dengan dirinya. Allah s.w.t lebih mencintainya dibandingkan dengan dirinya. Allah s.w.t adalah Tuhannya dan Tuhan sungai Nil.


Kisah Dihanyutkannya Nabi Musa AS Disungai NIL


Belum lama peti itu menyentuh sungai Nil maka sang Pencipta mengeluarkan perintah kepada arus sungai agar menjadi tenang dan bersikap lembut terhadap bayi yang dibawanya yang pada suatu hari akan menjadi Nabi. Sebagaimana Allah s.w.t memerintahkan kepada api agar menjadi dingin dan membawa keselamatan bagi Nabi Ibrahim, begitu juga Allah s.w.t memerintahkan kepada sungai Nil agar membawa Musa dengan tenang dan penuh kelembutan sehingga menyerahkannya ke istana Fir'aun. Air sungai nil membawa peti yang mulia ini ke istana Fir'aun. Di sana ombak menyerahkannya kepada tepi pantai kemudian ia mewasiatkan kepada tepi pantai itu. Dan angin berkata kepada rumput yang tidur di sisi peti: Jangan engkau banyak bergerak Karna Musa sedang tidur. Rumput itu pun mentaati perintah angin dan Musa tetap tidur.


Sumber :
25 Kisah Para Nabi www.bestweh.org

Post a Comment for "Kisah Dihanyutkannya Nabi Musa AS Disungai NIL"